Kalahnya Kekaisaran Ottoman dan didirikannya Republik Turki
Siapa yang tidak mengenal Turki, negara yang terletak di semenanjung Anatolia, antara benua Asia dan Eropa yang mendapat julukan negara transkontinental, dengan kota yang terletak di dua benua yang berbeda, yaitu kota Istanbul. Turki juga dikenal sebagai negara dengan mayoritas negara islam yang sekuler, maju, liberal, dan "western". Namun, taukah kalian bahwa Turki tidak selalu seperti itu? Mari kita melirik kembali sejarah lampau bangsa ini, sekaligus asal muasal dari negara Republik Turki modern.
1. Sejarah Kekaisaran Ottoman pasca kalahnya dalam Perang Dunia Pertama :
Dalam PD I, salah satu dari negara yang terlibat yaitu Kekaisaran Ottoman atau Ottoman Empire, juga dikenal sebagai Kekhalifahan Utsmaniyah. Namun menjelang akhir dari Perang Dunia tersebut, sudah nampak jelas bahwa Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan kelak, dan pada akhirnya berada di ujung tanduk untuk mengalami kebubaran. Pada periode ini, Kekaisaran Ottoman dikenal sebagai salah satu dan kuasa Islam terakhir, bukan hanya di Eropa, Asia, dan Afrika, namun juga seluruh dunia. Sultan dari Kekaisaran Ottoman memiliki wewenang dan kepemilikan penuh terhadap situs sakral Mecca dan Medina di Hejaz, Semenanjung Arab. Namun, sebagai negara Islam, kini Kekhalifan tersebut mengalami sejumlah masalah yang membuatnya jatuh dibelakang kuasa dunia Internasional lainnya, terutama negara negara Barat dan Eropa.
Dikarenakan sejumlah masalah yang melanda negara multirasial, multikultural, yang membentang secara luas di 3 benua tersebut, maka sudah tampak jelas bahwa Kekaisaran Ottoman sudah berada dipenghujung hidupnya sebagai sebuah negara berdaulat. Pada akhirnya, 1 November 1922 menjadi tanggal dimana Kekhalifan Ottoman resmi dibubarkan oleh Pemerintah Grand National Assembly (Turkiye Buyuk Millet Meclisi)
2. Sejarah pendirian Republik Turki modern :
Pasca dibubarkannya Kekaisaran Ottoman, Grand National Assembly di kota Angora (kini Ankara), dibawah kepemimpinan Mustaka Kemal Pasha, mendirikan Republik Turki modern atau Turkiye Cumhuriyeti. Perbedaan mendasar dan utama dari Republik Turki modern adalah sistem yang mereka antu berupa sekularisme yang memisahkan antara hubungan Agama dan Negara. Mustafa Kemal Pasha, yang merubah namanya menjadi Mustafa Kemal Ataturk diangkat sebagai Presiden Resmi Republik Turki yang mengimplementasikan sejumlah Reformasi sosial, budaya, dan ekonomi dalam tubuh Republik modern yang mengikat seluruh warga negara Turki. "Ataturk" yang artinya Bapa orang Turki memperoleh kehormatan dari berbagai negara dunia Barat dan Internasional atas perannya memodernkan dan membawa puing puing lama Kekhalifahan Utsmaniyah menjadi Republik ideal modern yang menjadi panutan bagi demokrasi diseluruh dunia.
3. Sejarah Modern Turki pasca didirikannya Republik :
Usai didirikannya Republik Turki modern, Turki mengalami sejumlah perubahan signifikan yang berpengaruh dalam kehidupan warganya. Islam yang kini sudah tidak menjadi agama negara perlahan kehilangan peranannya dalam negeri Turki tersebut. Banyak yang memperdebatkan dampak dampak yang mungkin terjadi jika semisalkan Turki tetap mengadaptasi Islam sebagai agama resmi negaranya, namun menurut Ataturk sendiri, Turki modern adalah negara nasionalis, demokratis, dan modern bagi rakyatnya.
Namun, sekarang Republik Turki mengalami sejumlah masalah, salah satu yang paling signifikan adalah terjadinya Hiperinflasi yang berdampak pada nilai Lira Turki. Sejumlah ketidakstabilitasan politik juga melanda negara tersebut, layaknya terjadinya beberapa kudeta militer terhadap pemerintah yang berujung pada ketidakjelasan politik. Begitu menarik ya sejarah negeri Anatolia ini. Didirikan dari puing puing Kekaisaran lama yang perkasa dan muncul sebagai contoh baru bagi negeri demokrasi diseluruh dunia. Bagaimana, ingin mengunjungi negeri Ataturk tersebut?