Pearl of the Orient, Filipina
Filipina, siapa yang tidak mengenal FIlipina, negara tetangga Indonesia yang juga berbentuk kepulauan. Nama resmi dari negara Filipina sendiri adalah The Republic of the Philipppines atau Republika Ng Pilipinas, dengan masyarakatnya disebut sebagai Filipinos (laki-laki) dan Filipinas (perempuan). Bentuk pemerintahan dari negara ini sama dengan Indonesia, yaitu pemerintah Republik Unitaris dengan Ibu kota yang teletak di kota Manila, di gugusan kepulauan Luzon.
Layaknya Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau utama, begitu pula Filipina terdiri atas 3 rangkaian jejaringan pulau besar, yaitu Luzon di utara, Visayas di tengah, dan Mindanao di selatan. Ketika gugus pulau tersebut menyusun negara yang kerap kali dijuluki permata Oriental itu. Kota kota besar di negara Filipina sendiri tersebar di daerah pesisir, layaknya di tengah Luzon dan pesisir selatan Mindanao. Kota kota terbesar di Filipina meliputi :
1. Metro Manila (Ibu Kota Nasional Filipina yang terbagi kembali menjadi lebih banyak kota penyusun, layaknya Jakarta Utara, Pusat, Selatan, Timur, dan Selatan di DKI Jakarta Indonesia)
2. Cebu
3. Davao
4. Zamboanga
dan banyak lagi, sebenarnya jauh lebih banyak kota besar yang ada, hanya saja banyak yang jatuh dalam administrasi Metro Manila atau National Capital Region of the Philippines (Kawasan Ibu Kota Nasional Filipina)
Kepala pemerintahan dan negara dari negara tersebut adalah Presiden, (Pangulo Ng Pilipinas) dengan kuasa legislatif yang disebut Kongres Nasional Filipina "Kongreso Ng Pilipinas" yang juga dikenal sebagai Batasang Pambansa, pada hakekatnya lembaga Kongres Nasional Filipina berfungsi layaknya DPR-MPR-DPD di Republik Indonesia.
Gedung "Batasang Pambansa", tempat berkumpulnya Kongres Nasional Filipina
yang terdiri atas Dewan Perwakilan dan Senat
Sejarah singkat Filipina :
1. Pra-sejarah, negara yang kita kenal sekarang sebagai Republik Filipina masih belum tercipta, konsep dari bangsa Filipina sebagai sebuah bangsa yang bersatu sendiri baru muncul pada masa akhir abad ke-19. Sebelum masa itu, Filipina yang merupakan negara Filipina memiliki sistem pemerintahan yang feudal dan dikendalikan oleh banyak kerajaan kecil yang disebut sebagai barangays, beberapa dari barangays tersebut akan berkembang menjadi pusat dan kawasan perdagangan rempah rempah yang mencuri perhatian bangsa Eropa
2. Zaman kolonialisme Spanyol. Seperti banyak yang telah diketahui khalayak umum Filipina adalah salah satu dari hanya beberapa negara mantan jajahan Negara Spanyol di Asia, sehingga dampak utama yang dapat kita lihat adalah pengaruh budaya Spanyol pada budaya asli masyarakat Filipina. Mayoritas warga Filipina yang memeluk agama katolik dan mengadaptasi nama Spanyol tidak lain merupakan warisan kolonial bangsa Spanyol. Salah satu alasan utama Spanyol mengkolonisasikan Filipina adalah ketersediaan SDA yang melimpah, terutama rempah rempah dan lokasinya yang dekat dengan kepualaun Maluku atau the "Spice" islands. Nama Filipina sendiri berasal dari nama Raja Spanyol, yaitu Raja Felipe II dari Spanyol, sehingga kata Philippines sendiri bermakna kepulauan Filipe.
Peta Kolonial Filipina yang diproduksi oleh Imperium Spanyol
3. Zaman kolonialisme Amerika Serikat. Banyak orang yang tidak mengetahuinya, namun pada faktanya Filipina sempat menjadi bagian dan jajahan dari negeri Paman Sam itu. Periode masa kolonialisme Amerika di kepulauan Filipina sendiri terjadi setelah kekalahan Spanyol dalam Perang Spanyol-Amerika atau Spanish-American War. Periode ini disusul oleh masa Persemakmuran Filipina atau the Commonwealth of the Philippines, dimana Filipina menjadi negara persemakmuran dibawah naungan Amerika Serikat. Pada masa ini, bahasa Spanyol perlahan mulai sukar digunakan dan digantikan oleh bahasa Inggris orang Amerika. Walau cukup kontroversial, namun tidak bisa dipungkiri bahwa Filipina sekarang, dengan sistem pemerintahan, budaya, dan sosial begitu dipengaruhi oleh keberadaan Amerika Serikat di negara mereka selama kurang lebih 4 dekade.
4. Pasca-Kemerdekaan. Setelah Perang Dunia II, Filipina menerima kemerdekaannya dari Amerika Serikat dengan didirikannya Third Republic of the Philippines (Republik Filipina yang ketiga) menggantikan Pemerintah Persemakmuran dan Republik Filipina kedua. Pada masa ini, Filipina merupakan negara yang cukup mahsyur dan dikenal, dan bisa dibilang sebagai golden era atau masa emas kejayaan Filipina sebagai sebuah bangsa. Pada masa 1950-1960an akhir, Filipina merupakan pelopor kemajuan & industri di benua Asia, dengan PDB per kapita rata rata lebih tinggi dari negara layaknya Tiongkok, Korea, dan Singapura, menjadikannya negara termaju kedua di Asia tepat setelah Jepang.
5. Periode 1965-1986, Setelah dekade 60an, Filipina mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan, dengan masa yang dikenal yaitu Martial law atau Kedaruratan Militer yang diterapkan oleh Pres. Ferdinand Marcos selama kurun waktu kurang lebih 2 dekade. Pres. Marcos memimpin Filipina dengan tangan besi, menjadikannya seorang diktator yang disegani hampir diseluruh dunia, namun dikarenakannya sistem Pemeritahan Filipina kerap dihantui oleh korupsi, kolusi, nepotisme, dan ekonomi yang sakit diakibatkan hutang asing yang membengkak, kurang lebih sama dengan masa Orde Baru Indonesia dibawah Presiden Soeharto.
People Power Revolution atau juga dikenal sebagai Revolusi EDSA.
Di pojok kanan, terdapat Corazon Aquino, yang kelak juga
akan menjabat sebagai presiden Filipina.
6. Periode modern 1986-sekarang. Pada tahun 1986, Pres. Ferdinand Marcos diturunkan dari jabatannya dan diasingkan ke Hawaii, AS oleh Revolusi Kekuatan Rakyat/People Power Revolution atau Revolusi EDSA yang dipimpin oleh Corazon "Cory Aquino" seorang politikus, dan mantan istri pemimpi oposisi Filipina yang kelak akan menjabat sebagai presiden. Setelah Marcos diturunkan, Filipina memasuki periode demokratisasi dan modernisasi besar besaran, dimana negeri Oriental Pasifik itu kehilangan statusnya sebagai "penyakitan Asia". Kini Filipina telah dikategorikan sebagia Newly Industrialized Countries atau Negara Industri Baru layaknya Indonesia.
Begitu menarik ya sejarah tetangga kita di Utara yang satu ini, Negeri dan masyarakat Filipina menyimpan begitu banyak budaya, dan sejarah yang patut dikenal serta diapresiasi. Banyak yang bilang bahwa Filipina adalah bangsa yang paling "mirip" dengan Indonesia loh! Jadi, bagaimana? tertarik berkunjung ke negeri Permata Oriental Pasifik ini?
0 komentar:
Posting Komentar